Sejak pindah ke Duri, kami punya asisten namanya Mba Ratmi . Dia memang masih saudara jauh Mama (secara di kampung semua orang klo dihubung-hubungkan ternyata saudara hehe). Sudah 3 tahun dia ikut kami sampai akhirnya 11 September kemarin bersamaan dengan mudik lebaran, dia harus pulang dan ga balik ikut kami lagi karena mau menikah.
Sedih sih pasti, tapi bukan karena ga ada yang bantuin tapi lebih karena Mama kehilangan salah satu teman di rumah. Kalau soal orang yang membantu kan bisa cari lagi tapi memang Mba Ratmi ini klop banget ama Mama. Dia bisa jadi temen ngerumpi dan sharing yang asyik di rumah dan jadi sumber gosip (baik gosip di TV maupun gosip tetangga wakakaka).
Setelah Mba ratmi pulang, Mama putuskan untuk mencoba pake pembantu pulang hari saja. Selain biar lebih ngirit (kayaknya sih hehe), ada tujuan lain yang ga mau diungkap disini hehe.
Ini sudah minggu ketiga tanpa mba Ratmi (harusnya sih minggu kelima, tapi yang 2 minggu kan mudik). Sejauh ini semuanya masih aman terkendali. Alhamdulillah pembantu pulang harinya kerjanya bagus dan yang jelas attitude-nya juga bagus (ini yang penting sih).
Tapi suka sedih kalau ada yang mengasihani Mama yang tanpa pembantu pulang hari. Padahal ini kan pilihan Mama, kalau soal pembantu sih Mbah Uti pasti bisa mencarikan penggantinya ;) Memang terlalu dini kalau dibilang semua berjalan lancar, tapi ada beberapa hal yang keluarga ini rasakan lebih saat tanpa pembantu tinggal dalam. Jadi kami baik-baik saja dan menikmati setiap kerepotannya :D