Mengingat dan menimbang:
1. Andra belum mengerti arti pesta ulang tahun
2. Temen Andra sesama anak kecil di komplek masih terbatas
3. Mamahnya ga mau repot :-)
Memutuskan:
Tidak ada pesta meriah di ulang tahun pertama Andra. Tapi bukan berarti tak ada pesta sama sekali. Tetap ada pesta kecil yang lebih layak disebut acara “potong kue” terdiri dari Andra, Ayah, Mamah dan Embak. Acara dilakukan malam hari (kan nunggu Ayah pulang kantor dulu).
Dan pestapun dimulai:
1. Bergaya dulu di depan kue (sementara Andra udah ga sabar motong kue)
2. Tiup lilinnya, tiup lilinnya, tiup lilinnya sekarang juga, sekarang juga, sekarang juga ( Kok Mamah dan Ayah yang semangat niup, Andra ga lupa “make a wish”)
3. Potong kuenya yuk! (klo yang ini Andra juga ikut serius)
4. Ayah : “Cobain cerri nya, An”
Andra : “Asem yah, iiiiyyy”
5. Ayah : “Klo coklatnya mau ga?”
Andra : “Nah ini baru enak, nyam nyam nyam”
6. Andra : “Potongan pertama ini untuk Ayah, I love Ayah”
Ayah : “I love u 2, Andra”
7. Andra : “Potongan kedua untuk Emak, I love Emak”
Mamah : “I love u, Dedek” (dalam hati bilang “Pokoknya ga mau dipanggil Emak”, walaupun Andra masih suka panggil Emak)
8. Andra : “Potongan ketiga untuk Mbak, makasih ya Mbak yang suka Andra gangguin”
Mbak : “Makasih juga, Mbak seneng kok digangguin Dede, hiks hiks”
9. Setelah sedikit kerusuhan, Ayah menyerahkan kado khusus buat Andra. Ayah yang ga pernah melukis, khusus melukis untuk Andra. (emang itu “lukisan” ya?) Jadi di lukisan itu disediakan tempat untuk cap tangan Andra. Tapi berhubung pas acara cap tangan, Andra banyak tingkah so bentuknya ga jadi kaya cap tangan gitu:-) Tapi tetep keren kok.
Untuk kado yang lain, rahasia ya hehe