Sampai di Palangkaraya dijemput ama Eyang Uti dan Eyang Kakung. Mereka seneng banget lihat Andra (secara cucu satu-satunya). Mamah dan Ayah kalah dey hehe. Tapi seperti biasa, Andra masih takut takut ketemu orang yang baru dikenalnya. Walau kadang2 senyum kecil digodain ama Eyang.
Akhirnya sampai rumah Eyang. Untung Andra mulai bisa diajak Eyang dengan ditemani Ayah tentunya, jadi Mamah bisa beres2. Banyak bawaannya sih…………. Eh iya ternyata guling Andra ketinggalan di Jakarta, untung dipinjemin guling mas Reiha (sepupu Ayah yang masih kelas 1 SD). Dan untung juga Andra mau menerimanya (sing penting guling kecil hihi).
Dimulailah rutinitas Mamah yang baru. Secara biasanya ada mBak yang bantuin, sekarang semua harus Mamah kerjakan sendiri dan dibantu Ayah tentunya karena Eyang dua duanya kerja. Jadi tugas Ayah bikinin susu dan nyuci botol susu (hehehe…). Klo tugas Mamah dari mandiin dan nyuapin Andra, nyuci n nyetrika baju (baju Mamah, Ayah dan Andra). Yang paling ribet nyuapi Andra musti digendong-gendong karena ga ada babywalker, so pegel pegel ngegendong 3x sehari belum belepotan karena disembur2 dan dioles2 ama Andra hiks. 10 x 10 = cepe’ deh (alias cape’ deh hehe)
Cuma pas Andra datang hari Senin, sorenya Eyang Kakung harus dinas ke Kuala Kapuas (jaraknya dari Palangkaraya sekitar 12 jam naik bis di+ 2 jam naik kapal) sampai hari Kamis. Yah, ditinggal Eyang Kakung dulu deh.
-----------------------------------------------------------------------------
Selasa sore, Ayah ngajakin renang. Kita berenang jam 16.00 dan matahari masih bersinar panas. Andra renang sama Ayah.
Tadinya Mamah ga niat mo ikut nyebur, cuma lihat Ayah yang terlalu berani nglepas Andra, akhirnya Mamah nyebur. Mamah ga tegaan…. Andra sih seneng-seneng aja.
Ga terasa baru setengah jam berenang ternyata langsung gelap. Kita terbiasa di Duri yang jam 18.00 aja masih terang, ternyata di Palangkaraya lebih cepat. Dan tiba-tiba cuaca jadi dingin, Andra langsung buru2 kita angkat dan bawa pulang. Sampai rumah, Andra langsung dimandiin.
Malamnya Andra rewel, bobonya ga tenang. Dia mulai bersin-bersin dan ternyata Andra pilek. Syukur Mamah bawa obat pilek.
Dan malam-malam selanjutnya Andra masih ga tenang bobo, karena masih pilek dan ditambah batuk. Tapi syukur badannya ga panas. Mamah masih belum membawa Andra ke dokter karena takut dikasih antibiotik terus. Lagian klo siang Andra tetap ceria kaya biasanya.
-----------------------------------------------------------------------------
Hari Kamis, 5 April Eyang mengundang tetangga di acara “tedhak siten” atau biasa dikenal turun tanah. Emang agak telat sih, kan nunggu moment Andra di Palangkaraya. Sebenarnya Andra masih pilek “but show must go on”, kan Andra masih tetep segar dan ceria.
Foto dibawah perlengkapan acara “tedhak siten” nya. Oh ya Andra dibuatin mahkota bunga sama mba Vita (sepupu Ayah yang masih kelas 3 SD). Andra jadi “cantik” pake mahkotanya, gapapa lah.
Prosesi acara “tedhak siten” diawali dengan membasuh kaki Andra dengan air kembang. Harusnya sih dimandikan, tapi Andra kan lagi pilek jadi cukup cuci kaki saja.
Dilanjutkan dengan digendong ganti-gantian oleh 7 orang ibu-ibu. Jadilah Andra rewel tapi ga sampai nangis sih.
Selanjutnya Andra dibimbing jalan diatas ketan 7 warna.
Lalu memanjat tangga dari tebu. Pose dulu….
Terakhir Andra dimasukkin kurungan ayam yang udah diisi dengan berbagai benda yang akan dipilih Andra agar tahu ketahuan minat Andra nantinya…..
Dan ternyata Andra memilih mouse (bisa diartikan memilih laptop kan satu paket ama mouse nya hehe). Ya jelas lah, secara di rumah suka ngrebutin mouse sampai akhirnya Ayah mengikhlaskan mouse barunya untuk dikasih ke Andra sebagai mainan hehe.
Semua langsung heboh ngeliat pilihan Andra. Sementara Andra malah damai di dalam kurungan.
Alhamdulillah acara berjalan lancar dan terutama Andra lumayan enjoy;-) Jadi selebriti sehari sih.
Ohya soal filosofi masing2 prosesi tersebut Mamah lupa detailnya jadi ga usah dicertain, takut salah hehe.